Dengan Bersinergi Dinkes Kabupaten Kediri Tekan Penularan Penyakit TBC -->

Javatimes

Dengan Bersinergi Dinkes Kabupaten Kediri Tekan Penularan Penyakit TBC

javatimesonline
11 Desember 2025

KEDIRI, JAVATIMES – Suatu Upaya dari Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar kegiatan peningkatan pengetahuan peningkatan potensi dalam rangka mendukung program prioritas nasional pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis (TBC)., dimana dalam acara tersebut yang diikuti oleh jajaran PKK tingkat kecamatan dan desa ini berlangsung di Gedung Bagawanta Bahari, Selasa (9/12/2025).


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Achmad Khotib M. Kes., dalam sambutanya membuka acara tersebut menegaskan bahwa peran Tim Penggerak PKK sangat vital dalam memperkuat upaya penanggulangan TBC di masyarakat. Menurutnya, program pencegahan TBC tidak bisa dijalankan hanya oleh sektor kesehatan, melainkan membutuhkan partisipasi luas dari semua lapisan masyarakat.


“Peranan PKK sangat kami butuhkan karena PKK ada di seluruh lapisan masyarakat. Jika menemukan warga dengan gejala yang mengarah pada TBC, diharapkan memberikan informasi ke petugas kesehatan atau bahkan mendampingi penderita untuk memeriksakan diri ke puskesmas,” jelas Khotib.


Dinkes Kabupaten Kediri mencatat sekitar 2.500 kasus TBC telah ditemukan hingga bulan ini. Seluruh pengobatan diberikan secara gratis dan pemeriksaan rontgen sistem jemput bola dilakukan untuk warga yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC.


“Pemeriksaan rontgen langsung ke masyarakat sudah kami lakukan hampir di seluruh kecamatan,” tambahnya.


Khotib juga menghimbau masyarakat untuk tidak menganggap TBC sebagai penyakit kutukan atau memalukan. Ia menekankan bahwa TBC adalah penyakit menular yang bisa sembuh bila ditangani dengan benar.


“Kita harapkan, dengan penderita mendapatkan pengobatan yang tepat, keluarga akan aman dan penularan dapat diminimalkan,” ujarnya.


Sementara itu, Staf Ahli Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Dr. dr. Nur Wulan Andadari, turut menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam memerangi TBC. Ia menegaskan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan global yang dapat menyerang siapa saja, terutama individu dengan daya tahan tubuh yang menurun.



Dalam sambutannya, ia bahkan membagikan pengalaman pribadi ketika ayahnya harus menjalani perawatan panjang di ICU dan kemudian terinfeksi kuman TBC. Pengalaman itu menunjukkan betapa mudahnya penularan TBC terjadi.


Nur Wulan menjelaskan bahwa lingkungan yang mendukung pencegahan, penemuan kasus, pengobatan, hingga pemulihan pasien TBC harus terus dibangun. Ia menekankan besarnya kontribusi kader PKK yang ia sebut sebagai “Srikandi Biru”.


“Kontribusi kader PKK sangat besar. Mulai dari penyuluhan kepada masyarakat, meningkatkan penemuan kasus TBC, mengurangi stigma, hingga mendampingi pasien dalam pengobatan serta memberikan dukungan psikososial,” ujarnya.


Tantangan dalam kepatuhan minum obat juga menjadi perhatian. Banyak pasien mengaku sudah minum obat, padahal obat disembunyikan dan tidak dikonsumsi.


Melalui kegiatan ini, Nur Wulan berharap kader PKK bisa berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyusun langkah kolaboratif yang konkret agar cita-cita Kabupaten Kediri bebas TBC dapat terwujud.


Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK Desa, serta seluruh kader PKK yang menjadi garda depan dalam berbagai program pemerintah.


Dengan sinergi yang semakin kuat antara Dinas Kesehatan dan PKK, upaya penanggulangan TBC di Kabupaten Kediri diharapkan semakin efektif dan memberi dampak nyata bagi masyarakat di wilayah Kbupaten Kediri pada khususnya. 


( Rud )