Tegas! MAN 2 Jombang Bantah Penahanan Ijazah dan Siap Bantu Siswa Tidak Mampu -->

Javatimes

Tegas! MAN 2 Jombang Bantah Penahanan Ijazah dan Siap Bantu Siswa Tidak Mampu

javatimesonline
19 November 2025

JOMBANG,JAVATIMES – Kasus dugaan penahanan ijazah di MAN 2 Jombang akhirnya menemukan titik terang. Polemik ini mencuat setelah Hartatik, salah satu orang tua siswa, menyampaikan keluhannya terkait sulitnya mengambil ijazah anaknya. Namun pihak sekolah menegaskan tidak pernah melakukan praktik penahanan ijazah dan menyatakan bahwa persoalan tersebut murni akibat miskomunikasi.

Hartatik (48) mengungkapkan rasa syukur karena akhirnya dapat mengambil ijazah anaknya. Ia mengakui selama ini belum pernah datang ke sekolah karena keterbatasan ekonomi.

“Alhamdulillah bisa mengambil ijazah, saya sangat berterima kasih. Sebelumnya saya tidak pernah ke sekolah karena tidak punya uang,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

Ia juga mengapresiasi langkah kepala sekolah yang memberikan dispensasi hingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya besar.

“Matur suwun sanget sudah ditolong Ibu Kepala Sekolah. Dikasih gratis, diberi dispensasi, tidak mahal bayarnya,” ucapnya.

Hartatik menjelaskan keluarganya tengah mengalami kesulitan ekonomi. Suaminya saat ini sakit dan tidak dapat bekerja, hanya mengandalkan penghasilan tidak tetap dari kegiatan keagamaan.

“Kondisi suami saya sakit tidak bisa jalan. Hasil mengaji kadang hanya Rp100 ribu, itu pun tidak pasti,” tambahnya.

Dengan ijazah yang kini telah diterima, Hartatik berharap anaknya segera dapat bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

“Insyaallah anak saya bisa bekerja, membantu ekonomi keluarga,” katanya.

Pihak Sekolah Klarifikasi: Tidak Ada Penahanan Ijazah

Menanggapi kabar tersebut, Kepala MAN 2 Jombang, Erma Rahmawati, memberikan penjelasan lengkap. Ia menegaskan bahwa inti permasalahan adalah miskomunikasi antarsiswa.

“Sebelumnya terjadi miskomunikasi karena siswa mendapatkan informasi dari teman-temannya bahwa untuk mengambil ijazah harus melunasi pembayaran. Padahal kami tidak pernah mensyaratkan demikian,” tegas Erma.

Ia mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah mengeluarkan surat edaran kepada wali murid untuk segera mengambil ijazah. Namun ijazah Hartatik baru akan diproses karena siswa bersangkutan memang belum pernah datang ke sekolah.

“Cap tiga jari juga baru saja dilakukan. Jadi siswanya memang belum pernah datang untuk mengambil,” jelasnya.

Ada Mekanisme Bantuan bagi Siswa Tidak Mampu

Erma memastikan bahwa sekolah memiliki mekanisme khusus untuk membantu siswa yang mengalami kendala ekonomi, termasuk melalui beasiswa.

“Beasiswa sudah kami berikan. Jika masih ada kekurangan, kami persilakan lapor. Untuk anak yatim, orang tua sakit, dan keluarga kurang mampu, kami siap membantu,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sekolah memiliki dana bantuan melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKM) yang dapat digunakan untuk menanggung kewajiban siswa yang belum melunasi administrasi, dengan persetujuan komite.

“Kami mencatat siswa yang belum melunasi, dan pembiayaannya kami ambilkan dari dana komite. Tidak ada praktik penahanan ijazah,” tegasnya.

Imbauan: Segera Ambil Ijazah dan Lapor Jika Ada Kendala

Erma menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sosialisasi kepada siswa dan orang tua.

“Ke depan, jika ada siswa yang memiliki masalah serupa, silakan langsung datang ke sekolah. Nanti pihak TU juga akan kami instruksikan agar membantu proses pengambilan ijazah melalui skema beasiswa,” kata Erma.

Ia menambahkan bahwa kebijakan mempermudah pengambilan ijazah sebenarnya telah berlangsung sejak tahun sebelumnya, namun kemungkinan tidak diketahui semua pihak.

“Kami sudah mengimbau agar ijazah segera diambil. Mungkin ada orang tua yang tidak membaca surat pemberitahuan,” jelasnya.

Selain itu, setelah adanya edaran dari Kementerian Agama (Kemenag), pihak sekolah juga langsung menyampaikan instruksi kepada wali murid untuk mengambil ijazah siswa yang belum mengambil dari tahun-tahun sebelumnya.

“Setelah ada edaran dari Kemenag, sudah kami sampaikan bahwa yang belum mengambil ijazah dipersilakan untuk segera mengambilnya,” ujar Erma.

Dengan adanya klarifikasi dari MAN 2 Jombang, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman di tengah masyarakat, dan para lulusan dapat segera mengambil ijazah mereka tanpa kendala administratif.





(Gading)