JOMBANG, JAVATIMES – Ketegangan kecil antar-lembaga publik kembali terjadi di Kabupaten Jombang. Kali ini, Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap sikap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jombang, yang tidak hadir dalam pertemuan resmi yang justru diinisiasi oleh pihaknya sendiri.
Pertemuan yang dijadwalkan sejak Rabu (12/11) tersebut, semula ditujukan untuk membahas koordinasi lintas sektor antara bidang pendidikan dan kesehatan, terutama terkait program Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS). Namun, setelah mengalami beberapa kali penundaan, rombongan Dewan Pendidikan akhirnya memenuhi undangan tersebut pada Kamis (13/11) pukul 12.30 WIB di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Sayangnya, pertemuan itu justru berujung kekecewaan. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Dr. Kholil Hasyim, M.Si, IPM, ASEAN.Eng, bersama sepuluh anggota lainnya hanya sempat mengisi buku tamu. Tidak satu pun pejabat struktural menemui mereka,baik Kepala Dinas Kesehatan, maupun perwakilannya. Tanpa kejelasan dan komunikasi resmi, rombongan akhirnya memilih kembali ke kantor Dewan Pendidikan.
Kritik Pedas Dewan Pendidikan: Etika Birokrasi Dipertanyakan
Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Dewan Pendidikan menilai bahwa ketidakhadiran Kepala Dinas tanpa pemberitahuan resmi merupakan bentuk pelecehan birokrasi dan pelanggaran etika antar lembaga pemerintah daerah.
“Hal ini menunjukkan lemahnya komunikasi, kedisiplinan, dan etika aparatur dalam menghormati lembaga mitra. Koordinasi lintas sektor sangat penting, dan ketidakhadiran tanpa penjelasan adalah bentuk ketidakprofesionalan,” tegas pernyataan resmi Dewan Pendidikan.
Lebih jauh, mereka menegaskan bahwa kerja sama antara pendidikan dan kesehatan adalah pilar penting untuk menciptakan peserta didik yang sehat, cerdas, dan produktif. Ketidakhadiran pejabat publik yang menjadi pengundang dianggap menghambat jalannya sinergi antar instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama agar seluruh perangkat daerah lebih menjunjung tinggi disiplin, komunikasi, dan rasa hormat antar lembaga,” tambahnya.
Wawancara Eksklusif: Penjelasan Kadinkes Soal Ketidakhadiran
Dalam upaya mencari kejelasan, awak media konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Hexa, untuk meminta klarifikasi.
“Assalamualaikum, selamat siang Pak Hexa. Mohon izin konfirmasi terkait kunjungan Dewan Pendidikan ke kantor Dinas Kesehatan. Info yang kami terima, kunjungan tersebut dijadwalkan sejak Rabu kemarin dan ditunda hingga Kamis pukul 12.30. Namun ketika Ketua Dewan Pendidikan dan 10 orang anggotanya datang, ternyata hanya mengisi buku tamu karena tidak ada yang menemui, baik njenengan maupun perwakilan njenengan. Akhirnya mereka kembali dengan rasa kecewa.
Adakah sesuatu yang membuat njenengan tidak mau menemui, atau ada hal lain yang menyebabkan pertemuan tersebut gagal?”
Klarifikasi Kadinkes
Dalam rekaman yang diterima redaksi, berikut inti klarifikasi yang disampaikan Kadinkes Jombang:
1. Penugasan Perwakilan
Kadinkes menjelaskan bahwa dirinya telah menugaskan beberapa staf untuk menemui Ketua Dewan Pendidikan, termasuk Bu Wahyu dari bidang Yankes. Namun, di lapangan terjadi kesalahpahaman, yang datang justru mencari Bu Wahyu, yang kebetulan sedang mendampingi acara di RS Islam Muslimat.
2. Benturan Jadwal dan Acara Resmi Pemerintah Daerah
Hexa menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghindari pertemuan.
“Saya sudah berencana menemui Pak Kholil hari Rabu jam 09.00–10.00, tapi di waktu yang sama saya harus mendampingi Abah (Kepala Daerah) menerima penghargaan. Setelah Paripurna, saya langsung ke Pendopo menghadiri undangan Bunda Paud jam 10.30. Jadi waktunya benar-benar berimpitan.”
3. Upaya Komunikasi yang Tidak Tersambung,Ia menambahkan bahwa sempat mencoba menghubungi Ketua Dewan Pendidikan, namun tidak tersambung.
“Saya sudah mencoba menelepon Pak Kholil, tapi tidak diangkat. Saya juga sudah kontak Sekda, dan sudah mewakilkan ke Kabid. Tidak ada maksud untuk mengabaikan pertemuan itu.”
4. Langkah Tindak Lanjut
Kadinkes mengaku telah berencana menghubungi langsung pihak Dewan Pendidikan untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.
“Saya akan hubungi langsung Pak Kholil lewat WA, menjelaskan bahwa ketidakhadiran saya murni karena benturan kegiatan, bukan unsur kesengajaan.”
Catatan Redaksi: Komunikasi yang Pincang, Etika yang Tergelincir
Peristiwa ini memperlihatkan satu hal sederhana namun mendasar: birokrasi bukan hanya tentang jabatan dan prosedur, tetapi juga tentang etika dan komunikasi.
Dewan Pendidikan datang membawa semangat kolaborasi lintas sektor untuk anak-anak Jombang. Namun yang mereka temukan hanyalah ruang tunggu dan buku tamu.
Insiden ini bukan sekadar salah paham teknis—ia menjadi cermin betapa koordinasi antarlembaga masih mudah tersandung oleh jadwal pejabat dan miskomunikasi birokrasi.
Publik kini menanti, apakah peristiwa ini menjadi momentum refleksi dan perbaikan tata kelola pemerintahan di Jombang, atau sekadar catatan kecil yang cepat dilupakan di tengah padatnya seremoni dan rapat-rapat pejabat daerah.
(Gading)

Komentar