Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Gerakan Bumil Sehat dan Gebyar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kelurahan Mangundikaran |
NGANJUK, JAVATIMES — Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Gerakan Bumil Sehat dan Gebyar Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kelurahan Mangundikaran, Selasa (7/10/2025) pagi.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Pemkab Nganjuk dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, sekaligus mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada warga.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Trihandy Cahyo Saputro, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, dr. Tien Farida Yani, bersama jajaran tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat sekitar.
Gerakan Bumil Sehat: Upaya Menekan Stunting dan Meningkatkan Kualitas Generasi
Dalam keterangannya, dr. Tien Farida Yani menjelaskan bahwa program Gerakan Bumil Sehat merupakan bagian dari strategi Pemkab Nganjuk untuk memastikan ibu hamil mendapatkan pendampingan dan pelayanan medis yang optimal sejak dini.
“Melalui gerakan ini, para ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan rutin, gizi yang cukup, dan edukasi kesehatan yang tepat. Tujuannya agar dapat menekan angka stunting, mencegah komplikasi kehamilan, serta memastikan bayi lahir dalam kondisi sehat,” ujar dr. Tien.
Selain pemeriksaan ibu hamil, kegiatan ini juga menghadirkan layanan PKG untuk masyarakat umum, meliputi cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, serta skrining penyakit tidak menular (PTM).
Menurut dr. Tien, langkah ini penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak menunggu sakit untuk datang ke fasilitas kesehatan.
“Kami ingin masyarakat terbiasa melakukan deteksi dini dan menerapkan pola hidup sehat. Dengan cara ini, penyakit bisa dicegah lebih awal,” tambahnya.
Gabungan Dua Program Kesehatan Prioritas
Kegiatan di Kelurahan Mangundikaran ini merupakan gabungan dari dua program utama, yaitu:
- Kelas Ibu Hamil, yang diikuti oleh 30 peserta untuk meningkatkan pengetahuan gizi, perawatan kehamilan, dan kesiapan melahirkan.
- Pemeriksaan Kesehatan Gratis, yang ditujukan bagi kader dan masyarakat umum dari berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.
Program ini juga menjadi bagian dari kolaborasi dengan Puskesmas Nganjuk, sebagai bentuk integrasi antara pelayanan kesehatan ibu dan peningkatan cakupan cek kesehatan gratis di masyarakat.
Saat ini, cakupan pemeriksaan kesehatan di Kabupaten Nganjuk masih berada di bawah 50 persen, dan kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan angka tersebut secara signifikan.
“Semua kader diwajibkan ikut cek kesehatan dan diharapkan mengajak seluruh anggota keluarganya. Kesehatan masyarakat dimulai dari kesadaran individu dan keluarga,” tegas dr. Tien.
Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk Tien Farida Yani dan Program Gerakan Ibu Hamil Sehat (ki-ka) |
Pesan Bupati: Sehat Itu Bahagia, Bahagia Itu Sehat
Dalam sambutannya, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi atau yang akrab disapa Kang Marhaen menegaskan bahwa kesehatan merupakan pondasi utama kehidupan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang telah disediakan pemerintah.
“Masih banyak warga yang belum memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis. Padahal, kesehatan itu modal utama untuk hidup bahagia. Lebih baik kita sehat meski tidak kaya, daripada kaya tapi sakit-sakitan,” ujar Kang Marhaen.
Bupati juga mengingatkan bahwa kebahagiaan berperan besar dalam menjaga kesehatan.
“Kesehatan dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jadi jangan saling membuat stres dalam rumah tangga,” tutur alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Ajak Tenaga Medis Lebih Humanis
Bupati Marhaen juga mengingatkan para tenaga medis agar memberikan pelayanan dengan pendekatan yang lebih persuasif dan empatik.
“Petugas kesehatan jangan menakut-nakuti pasien. Berikan semangat dan kenyamanan agar mereka mau rutin berobat. Bahkan kalau pasien ingin makan makanan kesukaannya, silakan saja asalkan tetap disiplin minum obat,” pesan Kang Marhaen.
Ia juga menyinggung kondisi kesehatan masyarakat Nganjuk yang masih perlu ditingkatkan.
Rata-rata ibu hamil di Nganjuk baru melakukan pemeriksaan tiga kali selama kehamilan, padahal standar Kementerian Kesehatan adalah enam kali. Selain itu, cakupan pemeriksaan penyakit menular seperti TBC dan HIV juga masih rendah.
“Hingga Oktober ini, cakupan pemeriksaan kesehatan di Nganjuk baru di bawah 50 persen. Kita perlu gerakan masif agar masyarakat benar-benar sadar pentingnya kesehatan,” tegasnya.
Pemkab Siap Wujudkan Masyarakat Sehat Walafiat
Dinas Kesehatan Nganjuk berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala.
“Kesehatan ibu adalah kunci lahirnya generasi sehat. Pemerintah daerah akan terus mendampingi masyarakat dalam mewujudkan Nganjuk yang sehat dan sejahtera,” pungkas dr. Tien Farida Yani.
Dengan gerakan yang masif dan dukungan semua pihak, diharapkan angka harapan hidup masyarakat meningkat, kasus stunting menurun, dan derajat kesehatan masyarakat Nganjuk terus membaik — menuju “Nganjuk Sehat Walafiat”.
(AWA)