KWT Sitara Bersama Polije Kembangkan Kampung Herbal, Produk Rempah Siap Go Nasional -->

Dinsos

Dinsos

Javatimes

KWT Sitara Bersama Polije Kembangkan Kampung Herbal, Produk Rempah Siap Go Nasional

javatimesonline
17 September 2025
Produksi dan diversifikasi minuman fungsional rempah lokal menuju pasar berskala nasional

JEMBER, JAVATIMES – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui program pengabdian kepada masyarakat, tim dosen dan mahasiswa Polije mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sitara di Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, untuk mewujudkan “Kampung Herbal” berbasis rempah lokal.


Pendampingan ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga menyasar penguatan teknologi, diversifikasi produk, hingga digitalisasi pemasaran. Harapannya, produk olahan rempah dari KWT Sitara mampu bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan berskala nasional.


Tim pengabdian terdiri dari dosen Tia Sofiani Napitupulu, S.P., M.Si., Sumarlina, S.Pd., M.Sc., dan Aulia Nadhirah, S.P., M.P., serta dua mahasiswa, Defan Ari Asari dan Agustina Ni’ Matur Rahma. Mereka bersama-sama memberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kualitas produksi KWT Sitara. 


Sebelumnya, KWT Sitara hanya memproduksi minuman herbal siap saji yang kurang tahan lama, sehingga sulit menjangkau pasar lebih luas. Menjawab tantangan itu, tim Polije mendampingi para anggota KWT dalam diversifikasi produk menjadi minuman serbuk dan celup yang lebih awet, praktis, sekaligus bernilai ekonomi tinggi.

“Dengan diversifikasi ini, mitra tidak hanya bisa memperluas pangsa pasar, tetapi juga meningkatkan nilai jual produk rempah lokal,” jelas Aulia Nadhirah.


Selain inovasi produk, pendampingan juga menyasar kemandirian bahan baku. Melalui program budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), anggota KWT kini mulai mengembangkan kebun rempah sendiri. 

“Langkah ini penting agar mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasokan pasar, sekaligus membuka peluang usaha baru melalui pembibitan,” ungkap Tia Sofiani Napitupulu.


Sementara itu, Sumarlina menambahkan bahwa kehadiran program ini memberi semangat baru bagi para anggota KWT. 

“Dampak nyata yang kami lihat adalah meningkatnya rasa percaya diri ibu-ibu dalam mengolah dan memasarkan produknya. Mereka kini tidak hanya sekadar memproduksi, tetapi juga mampu merancang strategi pemasaran modern yang lebih profesional,” ujarnya.


Tak berhenti di produksi, strategi pemasaran turut mendapat sentuhan modern. Pelatihan branding, pengelolaan database pelanggan, hingga pemasaran digital melalui toko online dan media sosial menjadi bagian dari transformasi yang dilakukan. Dengan begitu, produk KWT Sitara tidak hanya dipasarkan secara konvensional, tetapi juga bisa menjangkau konsumen lintas daerah.


Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun Anggaran 2025, skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. 


Sejumlah capaian sudah mulai terlihat, di antaranya KWT Sitara berhasil mengembangkan produk minuman rempah serbuk dan celup, memulai kebun budidaya rempah, serta merintis toko online sebagai media promosi dan penjualan.


Harapannya, program ini tidak hanya menambah pendapatan anggota KWT Sitara, tetapi juga menjadikan kelompok ini sebagai contoh pemberdayaan perempuan di bidang herbal yang bisa ditularkan kepada KWT lain di wilayah Jember.



(Tim/AWA)