JOMBANG, JAVATIMES — Perumda Panglungan memasuki babak baru. Di bawah kepemimpinan Direktur baru, Agus Mujiono, badan usaha milik daerah (BUMD) ini mulai bangkit dari keterpurukan dengan menggerakkan kembali roda produksi pertanian pasca masa panen.
Agus yang baru saja dilantik pasca kasus korupsi yang sempat mencoreng nama baik Panglungan, mengambil langkah cepat dengan menanam dua komoditas strategis: tembakau dan semangka. Strategi ini disebut sebagai bagian dari upaya pemulihan kinerja dan perbaikan kepercayaan publik.
“Langkah pertama adalah efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Karena itu, penanaman kembali kami arahkan ke pola agroforestri terpadu dengan pendekatan blocking system,” ujar Agus, Kamis (10/7/2025).
Agus menilai tembakau sebagai tanaman yang adaptif terhadap kondisi lahan Panglungan dan memiliki prospek pasar yang jelas. Sedangkan semangka dijadikan tanaman sela untuk memaksimalkan potensi lahan dan tenaga kerja.
“Kami tidak mau ada lahan tidur. Setiap jengkal harus menghasilkan. Dengan sistem blocking, kami bisa membagi lahan sesuai karakter tanaman. Risiko gagal panen bisa ditekan, sementara diversifikasi tetap berjalan,” lanjutnya.
Gaji Pegawai Lunas, Disuplai Hasil Panen
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa seluruh gaji 10 pegawai yang tersisa kini telah dibayarkan lunas setelah sempat tertunda selama lima bulan akibat dampak kasus korupsi.
“Pesan Abah Bupati jelas: gaji pegawai harus diutamakan. Meskipun hasil panen kopi dan cengkeh kemarin tidak maksimal, tetap mencukupi karena pengeluaran berhasil ditekan,” jelas Agus.
Ia menambahkan, penjualan hasil panen dilakukan langsung ke pemroses, tanpa perantara, sehingga harga jual lebih menguntungkan dan margin keuntungan lebih besar.
Bangkit dan Bersih
Agus optimistis, inisiatif penanaman kembali dengan manajemen efisien ini akan menjadi titik balik kebangkitan Perumda Panglungan sebagai BUMD yang bersih dan produktif.
“Saya ingin masyarakat melihat Panglungan bukan sekadar nama lama dengan beban masa lalu, tapi sebagai BUMD yang bisa diandalkan untuk mendatangkan PAD dan manfaat nyata bagi warga Jombang,” pungkasnya.
(Gading)

Komentar