Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Bupati Nganjuk: Layak Dikenang sebagai Pejuang Buruh -->

Dinsos

Dinsos

Javatimes

Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Bupati Nganjuk: Layak Dikenang sebagai Pejuang Buruh

javatimesonline
06 Oktober 2025

Dinsos P3A menggelar Seminar Pengusulan Marsinah sebagai Calon Pahlawan Nasional, pada Senin (6/10/2025) di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Nganjuk

NGANJUK, JAVATIMES — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar Seminar Pengusulan Marsinah sebagai Calon Pahlawan Nasional, Senin (6/10/2025).


Acara berlangsung di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Nganjuk dan dihadiri berbagai tokoh penting, akademisi, aktivis buruh, serta perwakilan pemerintah daerah dan pusat.


Mengenang Pejuang Buruh, Menguatkan Semangat Keadilan

Seminar ini digelar untuk memperkuat usulan agar Marsinah, aktivis buruh asal Nganjuk yang gugur dalam perjuangannya memperjuangkan hak-hak pekerja, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.


Para pembicara menyoroti kiprah Marsinah dari sisi sejarah, keteladanan perjuangan, hingga pemenuhan syarat-syarat formal sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 mengenai Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.


Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut berpartisipasi, khususnya kepada empat narasumber nasional yakni:

  1. Radik Karsadiguna (Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos RI),
  2. Sugesti, S.E. (Rampak Sarinah Surabaya),
  3. Kelik (KSBSI), dan
  4. Supriadi (Advokat Nganjuk).

“Kegiatan ini memiliki dasar hukum yang jelas dan menjadi langkah konkret Pemkab Nganjuk dalam menghormati perjuangan buruh perempuan yang berani menuntut keadilan,” ujar Haris.


Bupati Nganjuk: Marsinah Layak Jadi Pahlawan Nasional

Seminar resmi dibuka oleh Bupati Nganjuk, Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., MBA, yang juga menjabat sebagai Penasehat Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Nganjuk.


Dalam sambutannya, Bupati Marhaen menegaskan bahwa perjuangan Marsinah telah memberi inspirasi besar bagi gerakan buruh di Indonesia dan layak mendapatkan pengakuan negara.

“Marsinah adalah simbol keberanian buruh melawan ketidakadilan. Ia memperjuangkan hak-hak pekerja dan kebebasan berserikat. Sosok seperti ini pantas dikenang sebagai pahlawan nasional,” tegas Bupati Marhaen.

 

“Semoga seminar ini menjadi landasan kuat dan ilmiah untuk mendukung pengusulan tersebut,” lanjutnya.


Dukungan Penuh dari Tim TP2GD

Sebelum para narasumber memaparkan materinya, Wakil Bupati Nganjuk sekaligus Ketua TP2GD, Trihandy Cahyo Saputro, menyampaikan dukungan penuh terhadap pengusulan Marsinah.

“Ini bukan sekadar mengenang sejarah, tapi bentuk penghormatan atas jasa luar biasa seorang buruh perempuan yang gugur demi keadilan sosial. Kami berharap pengusulan ini mendapat dukungan luas dari seluruh elemen bangsa,” ujarnya.


Bahas Sejarah, Keteladanan, dan Kontribusi Marsinah

Keempat narasumber kemudian memaparkan materi dari berbagai perspektif, mulai dari rekam jejak perjuangan Marsinah dalam memperjuangkan hak-hak buruh di era 1990-an, hingga keteladanannya dalam memperjuangkan kebebasan berserikat dan keadilan sosial.


Mereka juga menekankan pentingnya penghargaan terhadap sosok Marsinah sebagai bagian dari rekonsiliasi sejarah dan penghormatan terhadap perjuangan kaum pekerja, khususnya perempuan.

“Marsinah bukan hanya milik Nganjuk, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Pengusulan ini bukan sekadar penghormatan, tapi juga pernyataan bahwa keadilan sosial harus terus diperjuangkan,” ujar Radik Karsadiguna dari Kemensos RI.


Harapan dari Nganjuk untuk Indonesia

Seminar yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan itu diakhiri dengan deklarasi moral dari para peserta untuk terus mendukung pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.


Acara juga diwarnai dengan penyerahan dokumen kajian awal kepada TP2GD Kabupaten Nganjuk untuk diproses lebih lanjut ke tingkat provinsi dan nasional.

“Semangat Marsinah adalah semangat keadilan dan keberanian. Dari Nganjuk untuk Indonesia,” pungkas Bupati Marhaen disambut tepuk tangan peserta seminar.



(Ind)