Dari Nglundo ke Istana: Marsinah Selangkah Lagi Jadi Pahlawan Nasional, Nganjuk Bersatu untuk Keadilan Buruh -->

Dinsos

Dinsos

Javatimes

Dari Nglundo ke Istana: Marsinah Selangkah Lagi Jadi Pahlawan Nasional, Nganjuk Bersatu untuk Keadilan Buruh

javatimesonline
16 Oktober 2025


Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menunjukkan dokumen pendukung pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional 

NGANJUK, JAVATIMES -- Perjuangan panjang Pemerintah Kabupaten Nganjuk bersama seluruh elemen masyarakat untuk mengusulkan Marsinah, buruh perempuan asal Nglundo yang gugur demi keadilan pekerja, akhirnya membuahkan hasil penting.


Usulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional telah memenuhi syarat utama dalam sidang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Nasional (TP2GN) di Kementerian Sosial RI. Kini, perjuangan tersebut memasuki dua tahap terakhir: verifikasi lapangan dan revisi naskah akademik, sebelum maju ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di tingkat nasional.


Kabar ini disampaikan langsung oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, yang juga menjabat Ketua TP2GD Kabupaten Nganjuk, dalam keterangan resminya di Pendapa KRT Sosro Koesoemo, Kamis (16/10/2025) petang.

“Alhamdulillah, perjuangan panjang ini sudah di ujung jalan. Usulan Marsinah memenuhi syarat substantif sebagai Pahlawan Nasional. Tinggal dua langkah lagi — verifikasi lapangan dan penyempurnaan naskah akademik sebelum maju ke Dewan Gelar,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang Marhaen kepada Javatimes.


“Ini bukan sekadar perjuangan pemerintah, tapi kemenangan moral seluruh rakyat kecil dan kaum pekerja Indonesia,” tegasnya.


Perjuangan Panjang dari Tanah Kelahiran Marsinah

Rencana pengusulan Marsinah telah dimulai sejak 2022, ketika Pemkab Nganjuk menetapkan langkah konkret untuk memperjuangkan agar tokoh buruh perempuan yang tewas secara tragis tahun 1993 itu mendapatkan pengakuan negara atas perjuangannya menegakkan keadilan sosial.


Sejak itu, tim khusus beranggotakan 13 orang (TP2GD Nganjuk) dibentuk untuk mengumpulkan dokumen, bukti primer, testimoni saksi sejarah, dan naskah akademik yang komprehensif.


Dukungan publik semakin menguat pada 1 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional (May Day), saat Pemkab Nganjuk dan ribuan buruh menggelar doa bersama dan ziarah ke makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro.


Momen itu menjadi titik balik perjuangan setelah Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya turut menyatakan dukungan agar Marsinah diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

“Begitu Presiden dan serikat buruh nasional menyuarakan dukungan, kami di Nganjuk langsung bergerak cepat dan sistematis,” kata Kang Marhaen.

 

“Kami komunikasi intensif dengan Kementerian Sosial, Gubernur Jawa Timur, TP2GD Provinsi, hingga TP2GN di tingkat nasional.”


Tahapan yang telah ditempuh antara lain:

  • Sidang TP2GD Kabupaten dan TP2GD Provinsi Jawa Timur,
  • Seminar daerah dan seminar nasional,
  • Penyerahan dokumen lengkap berisi naskah akademik, bukti sejarah, dan pemberitaan media nasional serta internasional tentang perjuangan Marsinah.


Apresiasi dari Kementerian Sosial

Langkah cepat dan serius Pemkab Nganjuk mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Dalam pertemuan resmi di kantor Kemensos, delegasi Pemkab Nganjuk menyerahkan dokumen final kepada Wakil Menteri Sosial RI dan tim verifikator TP2GN.


Hasilnya menggembirakan: usulan Marsinah dinyatakan memenuhi seluruh kriteria administratif dan substansial, tinggal menunggu dua tahapan final sebelum Presiden RI menetapkan gelar tersebut secara resmi.

“Kami percaya, semangat Marsinah bukan hanya milik buruh, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia simbol keberanian rakyat kecil melawan ketidakadilan,” tutur Kang Marhaen dengan nada haru.


Kang Marhaen: Marsinah Adalah Cermin Keberanian dan Kejujuran

Dalam pernyataannya di Pendapa KRT Sosro Koesoemo, Kang Marhaen menegaskan bahwa Marsinah adalah warisan moral dan simbol kejujuran sosial bagi generasi penerus.

“Marsinah bukan sekadar nama dalam sejarah. Ia adalah cermin keberanian rakyat kecil menegakkan keadilan di tengah ketidakberdayaan. Kita semua, dari Nganjuk hingga Jakarta, wajib menjaga semangat itu,” ujarnya tegas.


“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak — serikat buruh, TP2GD Jatim, TP2GN, Bu Gubernur, Pak Mensos, dan tentu Presiden Prabowo — yang telah memberi dukungan luar biasa. Perjuangan ini belum selesai, dua langkah lagi menuju keputusan bersejarah,” tambahnya.


Latar Belakang Singkat: Marsinah, Pekerja, Pejuang, dan Martir

Marsinah adalah buruh pabrik asal Nganjuk yang dikenal karena perjuangannya membela hak-hak pekerja di awal 1990-an. Ia ditemukan tewas secara tragis pada Mei 1993, beberapa hari setelah memimpin aksi protes atas ketidakadilan upah dan perlakuan terhadap buruh di pabriknya.


Perjuangannya menjadikannya simbol keberanian, ketulusan, dan perlawanan terhadap penindasan, yang hingga kini terus dikenang oleh kalangan buruh dan pegiat hak asasi manusia.


Harapan dan Langkah Selanjutnya

Pemkab Nganjuk menegaskan siap mendukung verifikasi lapangan oleh TP2GN yang dijadwalkan berlangsung 17–19 Oktober 2025.


Selain itu, tim juga tengah menyempurnakan revisi naskah akademik sebelum agenda berikutnya, yakni Sidang Dewan Gelar Nasional pada Senin (20/10/2025).

“Perjuangan belum selesai. Dua langkah lagi menuju istana. Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat, media, dan serikat pekerja,” ungkap Kang Marhaen.


“Semoga Marsinah benar-benar mendapat pengakuan tertinggi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Bravo Buruh, Bravo Marsinah!” pungkasnya.



(AWA)