![]() |
Tim Gegana Amankan Lokasi Penemuan Mortir di Tembelang |
JOMBANG, JAVATIMES – Warga Desa Kepuhdoko, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang mendadak geger. Sebuah benda mencurigakan yang awalnya disangka botol, ternyata adalah mortir aktif—jenis bahan peledak militer yang sangat berbahaya.
Penemuan mengejutkan ini terjadi saat Aris, warga Desa Tampingmojo, sedang memancing di aliran Sungai Brantas. Tanpa menyadari risiko besar di balik temuannya, Aris membawa tiga buah mortir tersebut pulang ke rumah.
Langkah cepat langsung diambil oleh Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, S.H., S.I.K., CPHR, yang segera menginstruksikan pengamanan lokasi dan berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob.
“Kami langsung mengamankan area dan berkoordinasi dengan Unit Jibom Gegana Polda Jatim untuk penanganan profesional,” ujar AKBP Ardi, Selasa (29/4/2025).
Evakuasi Kilat, Mortir Diledakkan Sesuai Prosedur
Pukul 16.30 WIB, Tim Gegana tiba di lokasi. Setelah observasi dan persiapan, proses disposal (pemusnahan) dilakukan tepat pukul 17.00 WIB dengan standar pengamanan tinggi.
Penjinakan dilakukan sesuai SOP bahan peledak. Proses berjalan aman dan terkendali, tegas Kapolres.
Diduga Peninggalan Masa Pendudukan Jepang
Mortir yang ditemukan bukan jenis sembarangan. Berdasarkan analisis awal, benda itu diduga kuat peninggalan era pendudukan Jepang di masa lalu—yang kemungkinan terbawa arus atau tertimbun di dasar sungai selama puluhan tahun.
Untuk menghindari risiko, mortir harus segera dimusnahkan. Ini demi keselamatan warga, tambah Kapolres Ardi.
Polisi Imbau Warga Waspada dan Tidak Bertindak Sendiri
Kasus ini jadi peringatan keras. Polisi mengimbau seluruh masyarakat agar tidak memindahkan atau menyentuh benda mencurigakan yang menyerupai amunisi atau bahan peledak.
Segera laporkan ke polisi atau aparat terdekat. Jangan ambil risiko, pesan Kapolres.
Kesadaran Warga Jadi Tembok Pertama Keamanan
Penemuan mortir ini menjadi bukti pentingnya kewaspadaan. Di tengah aktivitas sehari-hari, warga diimbau untuk lebih jeli terhadap benda-benda mencurigakan. RSUD, sekolah, tempat umum, dan sungai bukan tidak mungkin menjadi lokasi warisan bahaya dari masa lalu.
Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi kewaspadaan kolektif seluruh masyarakat. Jika menemukan benda mencurigakan, jangan diam. Laporkan, agar tak terjadi ledakan baru di masa damai.
(Gading)