Gedung kelas baru di MAN 2 Nganjuk
NGANJUK, JAVATIMES -- Polemik pembangunan gedung kelas baru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Nganjuk mencuat ke publik. Proyek yang tidak diketahui berapa anggarannya ini diduga dijalankan tanpa musyawarah yang matang, bahkan terkesan dipaksakan oleh salah satu pengurus komite berinisial Snt, yang juga diketahui memiliki latar belakang sebagai kontraktor.
RAB Muncul Tanpa Bahasan Awal
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, Snt tiba-tiba menyodorkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) lengkap dengan gambar teknik kepada forum rapat komite. Dokumen itu disebut-sebut disusun atas inisiatif pribadi, dengan alasan telah berkonsultasi bersama Kepala MAN 2 Nganjuk dan konsultan proyek.
Dalam rapat tersebut, Snt membeberkan RAB senilai miliaran rupiah dan mendorong agar pembangunan segera dimulai. Padahal, bangunan lama dinilai masih layak pakai oleh sejumlah pihak.
Penawaran Menalangi Dana
Karena keterbatasan anggaran, salah satu anggota komite sempat mempertanyakan sumber kekurangan biaya. Saat itulah Snt menawarkan diri untuk menalangi dana terlebih dahulu, langkah yang memantik dugaan adanya kepentingan pribadi dalam proyek tersebut.
Pembongkaran Sudah Berjalan
Terlepas dari perdebatan di internal, proses pembangunan gedung baru telah dimulai.
Respons Para Pihak
Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Snt memilih tidak menjawab substansi pertanyaan wartawan, dan justru mengarahkan agar menghubungi Kepala MAN 2 Nganjuk.
“Ada kepala (MAN) kecuali dak ada kepala. Maaf ada acara,” tulisnya singkat.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Nganjuk, Kasnan, membenarkan bahwa pembangunan menggunakan dana talangan wali murid berinisial Snt.
“Anggaran yang sudah terbangun dipinjami wali murid bernama Pak Snt,” ujarnya saat dihubungi pada 14 Juli 2025.
Namun, ketika ditanya mengenai besaran dana yang telah digunakan dan total anggaran yang dibutuhkan, Kasnan enggan membeberkan detailnya.
“Anggarannya banyak. (Total anggaran) itu ranah beliau (komite),” kata Kasnan.
Ia menambahkan bahwa pengerjaan proyek bukan hanya dilakukan oleh satu orang, tetapi oleh tim yang tergabung dalam komite madrasah.
"Yang mengerjakan timnya komite madrasah," tandasnya.
Pertanyaan Publik dan Aspek Transparansi
Penggunaan dana talangan dari individu yang juga berperan sebagai kontraktor menimbulkan sorotan serius. Publik mempertanyakan transparansi anggaran, proses pengambilan keputusan, dan potensi benturan kepentingan di tubuh komite MAN 2 Nganjuk.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk terkait dugaan pelanggaran prosedur dalam proyek tersebut.
(AWA)