JOMBANG, JAVATIMES – Upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang anak terus digaungkan di Kabupaten Jombang. Hal itu terlihat dari langkah progresif MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, yang secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA) sekaligus meluncurkan Program Fashlun Talenta (Fashta), Selasa (4/11/2025) pagi.
Acara yang digelar di GOR Madrasatul Qur’an Tebuireng ini berlangsung khidmat dan meriah. Turut hadir Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd. mewakili Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si., Kepala Kemenag Jombang, Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag., Pengasuh Pondok Pesantren MQ Tebuireng KH Abdul Hadi Yusuf, Kepala MTs MQ H. Fuad Taufiq, S.Ag., M.Pd., para Kepala OPD, wali murid, serta ratusan santri dan calon peserta didik baru.
Dalam sambutannya, Wabup Salmanudin, yang ternyata juga alumni Madrasatul Qur’an (mondok tahun 1981–1994), menyampaikan rasa bangga dan nostalgia ketika kembali ke lembaga yang telah membentuk karakter dan spiritualitasnya. Ia berpesan agar para santri tetap semangat menimba ilmu dengan adab dan ketaatan kepada guru.
“Kuncinya jangan melanggar aturan yang telah ditetapkan para kiai dan guru. Ilmu akan barokah jika dijalani dengan penuh adab dan ketaatan,” pesan Wabup Salmanudin di hadapan para santri.
Lebih lanjut, ia memberikan apresiasi tinggi atas langkah MTs Madrasatul Qur’an yang menginisiasi Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA). Menurutnya, hal itu sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Jombang dalam mewujudkan “Kabupaten Layak Anak” yang menjamin hak setiap anak untuk tumbuh dan belajar dalam lingkungan aman, nyaman, serta bebas dari kekerasan.
“Sekolah harus menjadi tempat paling aman bagi anak-anak. Tidak boleh ada kekerasan fisik, kekerasan seksual, maupun perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan. Anak-anak harus merasa terlindungi agar bisa belajar dan berkembang secara optimal,” tegasnya.
Melalui deklarasi ini, tambahnya, diharapkan seluruh siswa dan santri di bawah naungan Kementerian Agama dapat mengembangkan minat, bakat, serta potensi diri tanpa rasa takut atau tekanan.
Selain deklarasi, momen ini juga dirangkai dengan peluncuran Program Fashlun Talenta (Fashta) ,sebuah inovasi pendidikan yang dirancang bagi siswa kelas 5 dan 6 SD/MI untuk belajar, menghafal Al-Qur’an, dan memperdalam ilmu agama Islam sebelum melanjutkan ke jenjang MTs Madrasatul Qur’an.
Program Fashta tidak hanya memperkuat kemampuan akademik dan spiritual calon santri, tetapi juga membantu wali murid memahami potensi anak sejak dini.
“Fashta ini langkah cerdas. Program ini membantu calon santri dan orang tua mengenali kemampuan serta bakat anak sejak awal, sehingga pendampingan belajar bisa lebih tepat sasaran. Inovasi seperti inilah yang harus terus dikembangkan,” puji Wabup Salmanudin.
Dalam kesempatan itu, Bupati Warsubi melalui Wakil Bupati juga menitipkan pesan agar MTs Madrasatul Qur’an konsisten dengan motonya. “Madrasah yang mengedepankan pendidikan, unggul dalam kualitas dan kuantitas, ramah anak dan lingkungan, serta mengikuti perkembangan informasi dan teknologi.”
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara nilai keislaman dan kemajuan teknologi dalam sistem pendidikan modern. “Di era digital, lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi dan melahirkan generasi santri yang cerdas spiritual, kuat mental, cakap intelektual, dan melek teknologi,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Wabup Salmanudin mengajak seluruh guru, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk bersama-sama mengawal pendidikan anak-anak. “Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Hanya dengan sinergi itu, kita bisa mewujudkan generasi Jombang yang unggul dan berkarakter,” pungkasnya.
Sebagai simbolisasi, acara ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Sekolah Ramah Anak serta pelepasan burung merpati ke udara, melambangkan semangat kebebasan, kedamaian, dan cita-cita luhur dalam mewujudkan pendidikan ramah anak di Kabupaten Jombang.
(Gading)

Komentar
