![]() |
Kirab budaya dan hasil bumi dalam perayaan bersih dusun di Desa Sambirejo Kecamatan Tanjunganom |
NGANJUK, JAVATIMES — Suasana penuh khidmat sekaligus meriah menyelimuti Dusun Sambirejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Minggu pagi (8/6/2025).
Ratusan warga tumpah ruah di area punden Mbah Budho untuk mengikuti rangkaian acara bersih dusun dan kirab budaya hasil bumi, tradisi turun-temurun yang kini kembali digaungkan dengan semangat pelestarian adat dan kebangkitan ekonomi lokal.
Punden Mbah Budho sendiri diyakini sebagai cikal bakal terbentuknya Dusun Sambirejo. Selain menjadi sumber air utama warga sejak zaman dahulu, lokasi ini juga menyimpan nilai historis dan spiritual yang dijaga turun-temurun oleh masyarakat.
“Ini bukan sekadar perayaan, tapi juga bentuk penghormatan kepada leluhur dan ungkapan syukur kepada Tuhan,” ujar Kepala Dusun Sambirejo, Wahyu Kurniawan, di sela acara.
Dari Kenduri hingga Kirab Budaya
Tradisi bersih dusun atau nyadran di Sambirejo sebelumnya hanya ditandai dengan kenduri sederhana dan ritual Gembyangan Waranggono. Namun sejak tiga tahun terakhir, kegiatan ini berkembang menjadi pagelaran budaya tahunan dengan melibatkan seluruh warga dari tujuh RT di dusun tersebut.
Wahyu menambahkan, pelaksanaan acara semula dijadwalkan pada Jumat (6/6/2025), namun diundur menjadi Minggu (8/6/2025) lantaran bertepatan dengan Hari Raya Iduladha.
“Kita sesuaikan agar semua warga, termasuk pelajar dan pekerja, bisa ikut serta tanpa mengganggu aktivitas harian,” terangnya.
Simbol Toleransi dan Kebersamaan
Sekretaris Desa (Sekdes) Sambirejo, Awan Dwi Fauzi, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal adat, tetapi juga wujud nyata dari tingginya toleransi dan kebersamaan warga Sambirejo.
“Meski warga berasal dari latar belakang yang berbeda, tapi semangat gotong royong dan kekeluargaan tetap menyatu. Ini benar-benar terasa saat nyadran seperti hari ini,” ungkapnya.
Beragam atraksi seni budaya dan kirab hasil bumi digelar sebagai bentuk rasa syukur sekaligus sarana mempererat silaturahmi antarwarga. Anak-anak hingga orang tua larut dalam euforia budaya yang dikemas dengan semangat edukatif dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Dorong Sambirejo Jadi Desa Adat
Tak hanya budaya, bersih dusun Sambirejo juga mendorong semangat untuk menjadikan desa ini sebagai Desa Adat resmi di Kabupaten Nganjuk. Menurut Sekdes Awan, banyaknya situs dan cerita sejarah lokal menjadi landasan kuat untuk mewujudkan hal itu.
“Setelah ini, kami akan segera berkoordinasi dengan Dinas PMD agar Sambirejo bisa ditetapkan sebagai desa adat. Kami optimis, karena sejarah dan warisan budaya kami sangat kuat,” tegasnya.
Sebagai bagian dari pengembangan ekonomi lokal, acara ini juga membuka ruang bagi pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM untuk meramaikan pesta rakyat.
“Budaya dan ekonomi bisa tumbuh bersama. Warga senang, pedagang pun ikut sejahtera,” tambah Wahyu Setiawan.
Kegiatan bersih dusun Sambirejo tahun ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga refleksi atas pentingnya harmoni, sejarah, dan pemberdayaan masyarakat desa dalam bingkai tradisi yang tetap relevan di era modern.
(AWA)