![]() |
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi |
JOMBANG, JAVATIMES – Teknologi modern memang membuka banyak peluang, namun di sisi lain, kemajuan ini juga dimanfaatkan oleh pelaku penipuan untuk menjebak korbannya. Salah satu modus yang kembali marak akhir-akhir ini adalah penipuan yang mencatut nama pejabat teras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Salah satunya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi.
Bayu mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban pencatutan nama dalam sebuah aksi penipuan yang menggunakan aplikasi pesan WhatsApp (WA). Pelaku, yang mengaku sebagai Bayu, telah menghubungi sejumlah Kepala Desa di wilayah Kecamatan Mojowarno dengan menawarkan program Bantuan Keuangan (BK) yang mengatasnamakan pemerintah. Program ini, yang biasanya melibatkan dana dari Pemerintah Provinsi atau Kementerian, dijanjikan akan disalurkan ke desa-desa.
Meskipun saya belum mengetahui besaran dananya, saya baru tahu nama saya dicatut oleh pelaku setelah dihubungi beberapa kolega dan teman-teman dari kalangan Kepala Desa dan rekanan, ujar Bayu mengawali terungkapnya modus penipuan mencatut namanya.
Modus yang digunakan oleh pelaku adalah mengirimkan pesan singkat yang mengandung informasi tentang program fiktif dan tipu daya terkait pengadaan proyek atau penyaluran bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dalam pesan tersebut, pelaku juga menggunakan foto Bayu dan nomor telepon yang teridentifikasi sebagai nomor pelaku, yakni 081273855358.
Ini bukti beberapa screenshot yang dikirim oleh kolega saya. Pelaku menggunakan nama saya dan foto saya. Ini sangat merugikan dan membingungkan banyak pihak, lanjut Bayu.
Terkait hal ini, Bayu menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpedaya dengan pesan atau tawaran yang mencurigakan. Ia memastikan bahwa segala informasi yang mengatasnamakan dirinya terkait dengan bantuan keuangan atau proyek pembangunan adalah penipuan belaka.
Saya ingin menegaskan bahwa ini adalah penipuan. Saya mohon agar masyarakat Jombang lebih berhati-hati dan tidak menanggapi tawaran tersebut, tegas Bayu.
![]() |
Kadis Kominfo Kabupaten Jombang |
Selain itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jombang, Endro Wahyudi, juga meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang terus berkembang, terutama yang memanfaatkan jejaring media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Pelaku penipuan kini semakin cerdik, bahkan menggunakan foto pejabat pada akun-akun media sosial mereka untuk meyakinkan korban.
Saya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati. Jika ada tawaran yang mencurigakan, pastikan untuk memverifikasi terlebih dahulu dengan Dinas Kominfo atau pihak berwenang lainnya, ujar Endro.
Pihak Pemkab Jombang juga menegaskan bahwa tidak ada pejabat atau ASN yang akan menawarkan proyek atau bantuan sosial melalui pesan pribadi atau jejaring sosial. Jika masyarakat menerima informasi semacam itu, mereka diminta untuk segera melakukan pengecekan dengan pihak terkait.
Kami ingin mengingatkan masyarakat untuk selalu memastikan informasi yang diterima sebelum mengambil keputusan. Jangan sampai terjebak dalam penipuan yang merugikan, pungkas Endro.
Dengan maraknya aksi penipuan digital, masyarakat diharapkan lebih waspada dan bijak dalam menyaring informasi yang diterima, agar tidak menjadi korban dari modus penipuan yang terus berkembang di dunia maya.
(Gading)