FKM Unej Gelar Edukasi Pentingnya ASI Eksklusif Bagi Pertumbuhan Balita -->

Javatimes

FKM Unej Gelar Edukasi Pentingnya ASI Eksklusif Bagi Pertumbuhan Balita

javatimesonline
21 Januari 2025

 

 

JEMBER, JAVATIMES -- Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej) menyelenggarakan program sosial bertajuk Sosialisasi dan Praktik Pemberian ASI serta Permainan Edukatif ISI PIRINGKU


Program yang dilaksanakan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah ini bertujuan untuk mencegah wasting pada balita melalui dua kegiatan utama, yaitu LINDA (Lindungi Anak dengan Nutrisi dan Dukungan) Laktasi dan Pemberian MPASI serta Pencegahan Wasting dengan Permainan Edukatif ISI PIRINGKU (PERMESIP).


Kegiatan LINDA: Edukasi dan Praktik Laktasi serta MPASI

Kegiatan pertama, LINDAdilaksanakan FKM Unej pada 7 Januari 2025 di Posyandu Desa Jatimulyo. Dimana kegiatan tersebut menekankan pada pentingnya pemberian ASI eksklusif, laktasi, dan MPASI yang tepat untuk mendukung pertumbuhan balita secara optimal. 


Mahasiswa FKM Unej memberikan edukasi melalui paparan materi interaktif yang disertai dengan praktik langsung cara pemberian MPASI sesuai standar kesehatan.


Antusiasme ibu-ibu peserta kegiatan sangat tinggi. Mereka menyimak materi yang disampaikan mahasiswa dengan penuh perhatian, terlebih saat sesi tanya jawab. 


Sementara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya ibu hamil/menyusui dan ibu dengan anak balita, para mahasiswa FKM Unej pada gelaran sosialisasi tersebut diselingi dengan kuis berhadiah, sehingga suasana edukasi tersebut menjadi lebih semangat dan menarik. 


Sehingga aktivitas ini tidak hanya menambah pemahaman para ibu, tetapi juga membangun semangat mereka untuk menerapkan pola makan sehat bagi balita.


Kegiatan PERMESIP: Permainan Edukatif ISI PIRINGKU

Kegiatan kedua, yaitu Pencegahan Wasting dengan Permainan Edukatif ISI PIRINGKU (PERMESIP), dilaksanakan pada 8 Januari 2025 di PAUD 82 Desa Jatimulyo. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu dan anak-anak untuk memahami konsep ISI PIRINGKU sebagai panduan konsumsi makanan bergizi seimbang.


Mahasiswa FKM Unej tidak hanya melakukan sosialisasi, tetapi juga mendemonstrasikan menu ISI PIRINGKU secara langsung. Pendekatan melalui permainan edukatif ini menarik perhatian anak-anak dan mempermudah pemahaman mereka. Para ibu pun antusias mengikuti kegiatan bersama anak-anak mereka, sehingga tercipta suasana yang hangat dan penuh semangat belajar.


Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi dengan Mahasiswa

Program ini terlaksana dengan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Jatimulyo dan Puskesmas Kemuningsari Kidul Jenggawah. Selain itu, kegiatan ini melibatkan mahasiswa FKM Unej yang tergabung dalam tim PBL, yaitu Daru Sekar A., Fatimah Azzahrah, Anita Dyah S. T., Peggy Vania R., Alimah Putri F., Cinta Tsabita P. R., Triana Wahyu S., Miranda Viola S., dan Maya Narita S.


Program ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Jatimulyo, khususnya dalam mencegah wasting pada balita. Dengan memberikan edukasi kepada para ibu tentang pentingnya nutrisi yang tepat dan mengajak anak-anak memahami pola makan sehat sejak dini, diharapkan angka wasting di desa ini dapat berkurang secara signifikan.


Harapan dan Dampak Program

Kehadiran mahasiswa FKM Unej melalui program ini juga menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus membangun sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pelaksanaan program kesehatan lainnya di berbagai wilayah.


Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa PBL FKM Unej berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam upaya mencegah wasting pada balita.


Mahasiswa FKM Unej berharap program ini tidak berhenti hanya sebagai inisiatif satu kali, melainkan menjadi langkah awal dalam menciptakan pola hidup sehat yang berkelanjutan di Desa Jatimulyo. Untuk memastikan keberlanjutan program, mahasiswa telah menjalin kerja sama dengan kader Posyandu, tenaga kesehatan dari Puskesmas Kemuningsari Kidul Jenggawah, serta pemerintah desa untuk terus memantau perkembangan gizi balita di wilayah tersebut.


Sementara, Miranda Viola S, salah satu mahasiswa FKM Unej yang tergabung dalam tim PBL menyampaikan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh timnya adalah sebagai upaya dalam peningkatan kesadaran dan pengetahuan mengenai ASI eksklusif. Masyarakat semestinya mendapatkan pemahaman akan bahaya makanan pendamping ASI dini pada bayi usia di bawah enam bulan. 


Kegiatan kami kali ini, terfokus pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Desa Jatimulyo, agar ibu menyusui dapat memberikan  makanan pendamping ASI secara benar dan sehat. Pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia lebih dari enam bulan menjadi penekanan penting dalam pemberian materi kepada masyarakat, tutur Miranda putri dari Prayogo Laksono praktisi hukum asal Kabupaten Nganjuk yang saat ini sedang naik daun.


Miranda juga berharap, melalui sosialisasi tersebut, masyarakat Desa Jatimulyo dapat meningkatkan kesadarannya akan pemberian ASI eksklusif dan tidak memberikan makanan pendamping ASI dini pada bayi di bawah 6 bulan. Kesadaran itu juga perlu terbangun di kalangan seluruh lapisan masyarakat lainnya.


Kami berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk memberikan ASI Eksklusif dan memberikan makanan pendamping ASI secara tepat dan benar. Perlu upaya promosi kesehatan secara berkelanjutan. Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat juga tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali kegiatan, dan oleh satu pihak, pungkasnya. 



(Ind)