![]() |
Lokasi karhutla |
MALANG, JAVATIMES -- Baru-baru ini kawasan Gunung Arjuno dikabarkan mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kebakaran itu terjadi di wilayah Perum Perhutani RPH Sumberawan BKPH Singosari Petak 116C Kelas Hutan HL jenis RBC luas baku 33,7 hektar dan Petak 117A Kelas Hutan HL jenis RBC.
Insiden itu pertama kali diketahui pendaki Gunung Arjuno pada Selasa (23/7/2024).
Administratur Perhutani KPH Malang melalui Wakil Kepala Perhutani KPH Malang Timur, Bambang Ribudiono membenarkan insiden kebakaran tersebut.
Info awal kebakaran disampaikan oleh pendaki Gunung Arjuno dengan membuat foto dan video yang kemudian dikirimkan ke petugas Taman Hutan Raya (Tahura), kata Bambang saat dikonfirmasi awak media, Rabu (24/7/2024).
Dari informasi pendami, kata Bambang, diperkirakan insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 10.15 WIB.
Selanjutnya langkah yang diambil dari Perhutani, pertama mendatangi TKP untuk memastikan adanya karhutla. Kemudian melaporkan kepada pimpinan dan berupaya memadamkan api, ucap Bambang.
Saat memadamkan api, lanjut Bambang, personel yang terlibat terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari Perhutani, Kepolisian, TNI, BPBD Malang, hingga relawan.
Api bisa dipadamkan pada hari itu juga sekitar pukul 13.45 WIB, imbuh Bambang.
![]() |
Karhutla dan kunjungan Administratur KPH Malang bersama rombongan di sekitar kawasan karhutla |
Menurut Bambang, luas lahan dan hutan yang terbakar sekitar 15 hingga 20 hektar.
Meski saat ini api sudah padam, namun kita tetap siaga antisipasi karhutla susulan di Bukit Koenir, tutur Bambang.
Bambang merinci, personel yang ikut bersiaga diantaranya Kasat Sabhara Polres Malang bersama anggota, Kapolsek Singosari bersama anggota, Administratur KKPH Malang, Wakil Kepala Administratur KPH Malang Timur, Asper KBKPH Singosari, KRPH Sumberawan dan jajaran Polter, TNI, tim relawan dan unsur masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, guna mendukung progres penanganan karhutla di wilayah hutan RPH Sumberawan BKPH Singosari Lereng Gunung Arjuno, BPBD Malang juga memberikan bantuan sarana pemadaman api dan makanan siap saji.
Wakil Kepala Administratur Bambang berharap agar sinergitas dan kolaborasi yang sudah terjalin dapat ditingkatkan. Selanjutnya ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran di area sekitar hutan.
Hutan ini menjadi tanggung jawab kita semua, dengan adanya kebersamaan seperti ini, perlu menjadi perhatian bagi pelaku pembakaran hutan agar paham jika hal itu merupakan tindak pidana yang bisa dijerat hukum, pungkasnya.
(Ich/wn)