Warga di Nganjuk Tanyakan Kejelasan Aset Desa, Kepala Dusun Memilih Kabur -->

Javatimes

Warga di Nganjuk Tanyakan Kejelasan Aset Desa, Kepala Dusun Memilih Kabur

javatimesonline
14 Mei 2024

Kantor Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono

NGANJUK, JAVATIMES -- Pemandangan tak biasa terlihat di Kantor Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Senin (14/5/2024).


Sekitar pukul 09.00 WIB, tiba-tiba kantor itu didatangi sejumlah warga.


Mereka yang didominasi bapak-bapak menanyakan sejumlah aset desa yang hingga kini tak kunjung ada kejelasan.

Mulai tahun 1999 sampai sekarang tidak ada transparansi dari pemerintah desa soal aset desa, ujar salah satu warga bernama Das'ad atau yang akrab disapa Totok, Senin (14/5/2024).


Diakui Totok, sedianya sejumlah masyarakat mengetahui lokasi sejumlah aset desa. Hanya saja, mereka tidak mengetahui luasannnya.

Salah satu aset desa yakni puluhan bangunan Ruko (rumah dan toko) di sepanjang Jalan Panglima Sudirman Kertosono, kata pria berusia 74 tahun itu.

Aset desa Kepuh, Kertosono

Totok menceritakan, sejak puluhan tahun lalu, sejumlah bangunan ruko itu sudah ditempati oleh penyewa. Hanya saja, sejauh ini dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa nilai kontraknya. 


Totok menduga, ada permainan atau transaksi di bawah meja, sehingga kebanyakan warga tidak mengetahui nilai kontrak yang semestinya masuk menjadi pendapatan asli desa (PAD).

(Soal aset desa) ini yang bertanggung jawab kepala desa. Karenanya kami mewakili masyarakat ingin menanyakan dan mencari informasi kebenaran yang selama ini masih simpang siur, aku Totok.


Selain Ruko, kata Totok, warga juga menanyakan soal lahan tersier berupa saluran irigasi. Karena menurut kabar yang beredar, lahan tersebut diduga dijual ke salah satu perusahaan.

Ada informasi bahwa saluran tersier yang semestinya tidak boleh dijual, ini kabarnya dijual ke perusahaan. Nah kami ingin mengetahui kejelasannya, kemana duitnya, yang menerima siapa, dan luasnya berapa yang dijual, tanya Totok.

Das'ad alias Totok didampingi warga Desa Kepuh lainnya

Totok meminta, seluruh pertanyaan tersebut dijawab tidak hanya secara lisan. Melainkan melalui berita acara yang ditandatangani kepala desa setempat.

Kami menginginkan jawaban itu dituangkan dalam berita acara. Sehingga semua ini jelas dan tidak menduga-duga, bebernya.


Sayangnya, lanjut Totok, sejauh ini pertanyaan itu belum bisa terjawab. Karena yang menemuinya bukan Kades.

Kebetulan ini tadi kepala desa tidak ada, pergi ke rumah sakit untuk kontrol. Jadi yang menemui Pak Kasun (kepala dusun). Pak Kasun menyampaikan bahwa ini bukan ranah dia. Kami tegaskan, bahwa kami akan kembali datang ke desa hingga kepala desa menjawab pertanyaan warga, pungkasnya.


Sementara itu, saat sejumlah awak media hendak mengonfirmasi terkait kedatangan sejumlah warga, Kasun Kepuh bernama Muryanto yang sempat menemui warga memilih kabur tanpa alasan yang pasti.


 

(AWA)