RSD Kertosono dan Unair Gelar Seminar Deteksi Dini Penyakit Jantung Anak, Perkuat Layanan Kesehatan Masyarakat
NGANJUK, JAVATIMES – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak, Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono bekerja sama dengan Tim Divisi Kardiologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSUD Dr. Soetomo Surabaya menggelar Seminar Pengabdian Kepada Masyarakat bertema “Meningkatkan Kualitas Layanan Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Anak”, pada Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Sakura Hall, Gedung A Lantai 4 RSD Kertosono, dan diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari tenaga medis RSD Kertosono, mahasiswa AKBID Wimisada, serta STIKES Satria Bhakti. Para peserta mengikuti seminar dengan antusias dan aktif berdiskusi seputar deteksi dini serta penanganan penyakit jantung bawaan pada anak.
Seminar menghadirkan empat narasumber ahli di bidang kardiologi anak, yaitu:
- Dr. Mahrus Abdur Rahman, dr., Sp.A(K)
- Dr. I Ketut Alit Utamayasa, dr., Sp.A(K)
- Taufiq Hidayat, dr., Sp.A(K)
- Henry Wicaksono, dr., M.Ked.Klin, Sp.A
Mereka membahas secara mendalam pentingnya deteksi dini kelainan jantung bawaan pada anak, teknik pemeriksaan yang tepat, serta strategi peningkatan mutu layanan kesehatan anak berbasis evidence-based medicine.
Kegiatan ini dibuka oleh dr. Rina Wahyu Herdiana, M.K.M, Kepala Bidang Pelayanan RSD Kertosono, yang menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta kualitas layanan kesehatan anak di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Tak hanya seminar, kegiatan juga dirangkaikan dengan pemeriksaan jantung gratis bagi anak-anak oleh tim dokter spesialis dari RSUD Dr. Soetomo. Layanan ini disambut hangat oleh masyarakat dan menjadi wujud konkret pengabdian institusi pendidikan dan layanan kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat.
Direktur RSD Kertosono, dr. Suharyono, Sp.PD, mengapresiasi kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya edukasi dan deteksi dini sebagai langkah awal pencegahan penyakit serius.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak adalah langkah strategis untuk menyelamatkan masa depan generasi penerus,” ujar dr. Suharyono.
Ia juga berharap agar kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut dan diperluas jangkauannya, sehingga semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari edukasi dan layanan kesehatan yang berkualitas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi antara rumah sakit, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan anak, khususnya dalam penanganan penyakit jantung bawaan secara dini dan komprehensif.
(AWA)