![]() |
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Trihandy Cahyo Saputro memberikan apresiasi atas diraihnya juara 2 dalam ajang Lomba Jungle Rescue, Vertical Rescue, dan Navigasi Darat di Pasuruan |
NGANJUK, JAVATIMES -- Di bawah terik matahari yang membakar kulit, suara gesekan tali dan denting karabiner terdengar nyaring. Sejumlah anggota BPBD Kabupaten Nganjuk dengan helm oranye dan perlengkapan lengkap bergegas menuruni tebing terjal.
Di tangan mereka, bukan hanya peralatan teknis, tetapi juga tanggung jawab besar: membawa nama baik daerah dalam ajang Lomba Jungle Rescue, Vertical Rescue, dan Navigasi Darat di Pasuruan pada 20-23 Juli 2025.
“Ini bukan sekadar lomba. Kami menganggapnya sebagai latihan nyata menghadapi situasi penyelamatan di lapangan,” kata salah satu anggota tim, sambil menghela napas panjang setelah menyelesaikan sesi vertical rescue.
Tak Sekadar Kompetisi, Ini Tentang Nyawa
Ajang ini bukan perlombaan biasa. Peserta diuji dalam skenario penyelamatan di medan ekstrem, mulai dari navigasi hutan, teknik vertical rescue, hingga koordinasi tim di bawah tekanan waktu. Bagi tim BPBD Nganjuk, semua ini sangat familiar.
“Setiap simulasi kami anggap seperti menyelamatkan nyawa orang. Jadi tak ada kata setengah-setengah,” ujar seorang anggota.
Kerja Keras Berbuah Manis
Kerja keras itu berbuah manis. Tim BPBD Nganjuk berhasil menyabet Juara II. Pencapaian ini bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil dari latihan intensif dan kesiapan mental yang dibangun jauh sebelum lomba.
Apresiasi dari Pemkab Nganjuk
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang menerima penghargaan tersebut menyampaikan rasa bangganya.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa tim BPBD kita memiliki dedikasi tinggi, keterampilan mumpuni, dan kesiapan menghadapi tantangan di lapangan. Saya berharap ini jadi motivasi untuk semakin memperkuat Nganjuk sebagai daerah tangguh bencana,” ujarnya pada Jumat (25/7/2025).
Lebih dari Sekadar Piala
Bagi tim BPBD Nganjuk, piala Juara II bukan tujuan akhir. Mereka pulang dengan membawa pengalaman berharga—tentang arti kerja sama, kecepatan bertindak, dan kecakapan menghadapi situasi darurat.
“Kami datang untuk belajar, bertanding, dan membuktikan bahwa Nganjuk siap menghadapi bencana,” ungkap salah satu anggota tim.
Dengan prestasi ini, Nganjuk menegaskan posisinya sebagai daerah dengan tim penanggulangan bencana yang siap siaga, profesional, dan humanis—karena di balik setiap tali penyelamat dan peta navigasi, ada misi besar: menjaga nyawa manusia.
(AWA)