Komentar |
| Camat Kertosono, Nurul Huda buka suara soal pembangunan saluran air di Desa Drenges |
NGANJUK, JAVATIMES — Mandeknya proyek pembangunan saluran air di Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, akhirnya mendapat tanggapan dari pihak pemerintah kecamatan. Camat Kertosono, Nurul Huda, memastikan akan segera turun tangan menyikapi keluhan warga terkait proyek yang terbengkalai dan mengganggu akses jalan.
"Terima kasih informasinya, akan kita cek di lapangan berkaitan dengan berita ini," ujar Nurul Huda saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (28/5/2025).
Seperti diberitakan sebelumnya, pekerjaan saluran air yang dibiayai dari dana desa ini sempat berjalan, namun telah lebih dari satu bulan terbengkalai. Tanah galian dibiarkan menumpuk di bahu jalan, menimbulkan debu dan menyulitkan akses warga.
Ironisnya, tak ada papan informasi proyek yang menjelaskan nilai anggaran maupun pelaksana kegiatan, yang seharusnya menjadi standar transparansi penggunaan dana publik.
Pemantauan Dana Desa Dilakukan Bertahap
Nurul Huda menjelaskan bahwa setiap kegiatan yang bersumber dari dana desa, termasuk pembangunan infrastruktur seperti saluran air, berada dalam pengawasan dan pendampingan pihak kecamatan.
"Pendampingan sudah kita lakukan melalui rapat dinas bersama para kepala desa. Kami juga memberikan arahan teknis berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan teknis dari Dinas PMD," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada akhir tahun anggaran, Pemerintah Kecamatan bersama pendamping desa akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai aturan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Meski begitu, kondisi di lapangan menunjukkan adanya keluhan masyarakat yang belum terjawab, terutama menyangkut transparansi dan kelanjutan proyek. Warga berharap, pengecekan yang dijanjikan pihak kecamatan bisa segera dilakukan dan disusul dengan tindakan nyata.
Harapan Warga: Selesaikan, Jangan Dibiarkan
Warga Desa Drenges menginginkan agar proyek yang sudah dimulai dapat segera dituntaskan demi kenyamanan dan keselamatan. Terlebih, lokasi pekerjaan berada dekat sekolah dasar, yang setiap hari dilalui anak-anak.
Dengan respons dari camat dan perhatian publik yang terus menguat, masyarakat berharap tidak ada lagi proyek yang mangkrak tanpa kejelasan.
"Proyek dana desa semestinya membawa manfaat langsung, bukan menjadi beban baru bagi lingkungan sekitar," beber warga setempat yang enggan disebutkan namanya dalam pemberitaan.
(AWA)